SMKN
IHYA’ULUMUDIN
PADANG - SINGOJURUH
JL.Kh.Abdulloh
hasbulloh no 8 fax (0333) 635754 kode pos. 688464
Disusun
oleh :
Ryan pratama
&
M.iqbal mauladani
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Telah di setujui
oleh pembimbing dari SMKN IHYA’ULUMUDIN SINGOJURUH pada tanggal januari 2013 dan telah di revisi sesuai dengan
saran yang di berikan.
Singojuruh, Januari 2013
Guru pembimbing,
Sunaryo S.pd
Disusun oleh :
Penyusun 1 Penyusun 2
RYAN
PRATAMA M.IQBAL MAULADANI
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
- 1 Tujuan Karya Ilmiah……………………………………………………………………………………………………………...
- 2 Manfaat Karya Ilmiah…………………………………………………………………………………………………………….
- 3 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah…………………………………………………………………………………………...
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASUKNYA
BUDAYA ASING DI INDONESIA
Pengaruh
budaya asing di Indonesia.
Dampak masuknya
budaya asing terhadap ketahanan nasional di indonesi.
-
Dampak positif
-
Dampak negatif
B.PENGERTIAN MASUKNYA BUDAYA
ASING KE INDONESIA
BAB III
A.KESIMPULAN…………………
B.SARAN……………………………
C.DAFTAR
PUSTAKA………….
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubakan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengtehaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari suku yang itu-itu saja.
Jambi adalah salah satu suku di Indonesia yang terletak di kepulauan Sumatra. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Jambi juga mempunyai banyak hal-hal menarik yang dapat dijadikan ”berita utama”, tetapi amat disayangkan bahwa yang sering sekali di ekplorasi adalah wilayah-wilayah tetangganya; seperti Sumatra Barat (Padang) dan Sumatra Utara (Batak). Untuk itu, kami disini ingin menyajikan liputan yang tidak kalah menarik, yang berasal dari suku Jambi.
1.Tujuan karya ilmiah
Tujuan karya ilmiah
Penelitian ini dilakukan untuk dapat
memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman
tentang Etos, Fokus dan Unsur Kebudayaan Suku Jambi di Indonesia. Secara
terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
- Mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan Jambi
- Mengetahui sampai sejauh mana perkembangan kebudayaan Jambi.
2.Manfaat karya ilmiah
manfaat karya ilmiah
Atas dasar penentuan latar belakang
dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil manfaat karya ilmiah
sebagai berikut:
”Bagaimana Etos dan Unsur Kebudayaan Jambi serta Perkembangannya sekarang ini?”
”Bagaimana Etos dan Unsur Kebudayaan Jambi serta Perkembangannya sekarang ini?”
Banyak yang berkembang pada budaya
yang di lakukannya , maka masyarakat Indonesia
harus mencintai budaya-budaya yang ada di Indonesia , melestarikan &
mengembangkannya
3.Sistematika penulisan
karya ilmiah
BAGIAN PEMBUKA
Segala Puji tetap kita haturkan kepada junjungan kita
nabi besar MUHAMMAD.SAW.
Pertama-tama mari kita panjatkan fuja-fuji syukur
kehaadirat tuhan yang maha esa , berkat rahmatnya kita bias diberi
kesehatan,keselamatan,serta masih di beri umur
kehidupan sehingga kita bias bersyukur dengan apa yang di berikan oleh
alloh SWT.
Saya disini akan menyampaikan hasil tentang karya tulis
yang saya kerjakan , tentang MASUKNYA BUDAYA ASING DI INDONESIA maka dengan ini
saya akan menjelaskan bagaimana story (cerita) yang ada dan fakta-fakta ,
dampak positif & negative serta pengaruhya di Negara kita tercinta ini…….
Ke-dua
kalinya solawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi besar MUHAMMAD SAW. Yang telah membawa kita dari
zaman jahiliah menuju zaman islamiah yakni agama islam.
ke-tiga
kalinya saya bersyukur telah diberi rahmat yakni ksehetan yang menyelimuti kita
pada saat ini…..
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Budaya Asing di Indonesia
Indonesia memiliki letak yang sangat
strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam yang melimpah ruah.
Pengalaman masa lampau menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang sibuk dan
menjadikannya salah satu urat nadi perekonomian yang ada di Asia Tenggara dan
dunia. Hal ini menyebabkan banyak penduduk dari negara lain datang ke
Indonesia. Menurut Anthony Reid, Negara Indonesia merupakan negara di bawah
angin, karena pentingnya posisi Indonesia di mata dunia. Keadaan geografis yang
strategis inilah
yang menyebabkan arus budaya asing bebas masuk ke Indonesia.
Hampir semua budaya dan etnis mulai dari Asia sampai Eropa ada di Indonesia.
Budaya yang masuk itu memperkaya sekaligus mempengaruhi perkembangan budaya
lokal yang sudah ada secara turun-temurun.
2.1 Pengaruh Budaya Asing di Indonesia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Indonesia merupakan negara di bagian timur yang menganut kebudayaan timur
yang pada intinya banyak bersumber dari
agama. Artinya kepribadian orang timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya
mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan. Pemikiran timur
lebih menekankan unsur terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang
memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana,
tidak mementingkan dunia. Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang
menganut kebudayaan timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan,
gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia
dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan
yang dimiliki indonesi memiliki kriteria yang sama dengan nilai-nilai budaya
timur.
Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang
mulai mengena. Perkembangan pesat era
globalisasi saat ini, semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama
pengaruh budaya barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan elektronik
dengan sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang
budaya lain. Namun, perkembangan yang dihadirkan bersamaan dengan pengaruh
budaya barat menyebabkan efek, baik positif maupun negatif. Tetapi semua itu
tergantung dari cara berfikir individu menyikapi masuknya budaya barat ke
negeri ini. Unsur budaya barat
hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan orang barat di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru.Karena negara-negara barat mayoritas memiliki IPTEK yang lebih maju jika dibandingkan dengan Indonesia. Seperti
halnya dibidang pendidikan, ekonomi dan industri. Begitu pula
dengan budaya semangat kerjanya dan berprestasinya yang perlu ditiru. Tetapi tidak semua budaya barat pantas dan layak diterapkan di Indonesia.
Seperti contohnya gaya hidup mewah dan cara berpakaian. Jika budaya yang
melanggar norma di negeri ini diimitasi tentu saja sangat tidak cocok dan
bahkan wajib untuk ditolak. Orang-orang di negara barat telah terbiasa dengan
gaya hidup mewah. Mereka sering menghabiskan uang bahkan untuk hal yang tidak
penting sekaligus jika dilihat dari kacamata orang timur. Misalnya mengoleksi
barang-barang mewah seperti contohnya yang dilakukan oleh para artis hollywood,
traveling dan membeli barang-barang bermerek. Dampak yang lebih memprihatinkan
lagi adalah cara berpakaian. Cara
berpakaian orang barat jika dibandingkan dengan orang timur sangat berbeda.
Orang barat cenderung berpakaian lebih minim dan kurang sopan jika dibandingkan
dengan orang timur. Kini dampaknya
banyak remaja sekarang yang bergaya dan berpakaian seperti orang barat.
Selain budaya barat, kini yang sedang hangat-hangatnya dan populer
dikalangan masyarakat adalah budaya yang berasal dari Korea yang disebut dengan budaya korean
Pop atau yang biasa disebut dengan budaya K-POP. K-POP seolah-olah telah
menghipnotis remaja dunia bahkan di Indonesia. Banyak remaja di Indonesia yang
begitu gandrung dengan budaya ini. Cara berpakaian, style, gaya rambut, musik
bahkan Industri musik di Indonesiapun juga ikut terpengaruhi dengan adanya
boyband yang mendadak muncul. Para remaja mulai meniru gaya ala idola
mereka, bahkan tidak sedikit dari mereka yang justru tertarik dengan budaya yang berasal dari Korea ini. Inilah yang menimbulkan kekhawatiran, begitu
mudahnya masyarakat Indonesia menerima budaya Asing yang justru bisa menggeser
kebudayaan asli Indonesia.
2.2
Dampak Masuknya Budaya Asing terhadap ketahanan Nasional di Indonesia
Ketahanan nasional adalah
kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional
yang terintegrasi (pendidikan kewarganegaraan, 2007:106) . Dari pernyataan
tersebut dapat diketahui bahwa ketahanan nasional mencakup semua aspek dalam kehidupan bernegara. Tugas
untuk mewujudkan kondisi yang dinamis
adalah kewajiban dari semua lapisan masyarakat. Masyarakat harus dapat memfilter setiap
budaya yang masuk ke Indonesia
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala
aspek. Segala hal selalu mengacu kepada
budaya Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak
perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Budaya Timur
sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan
salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia.
Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang
kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat
luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing
tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu
keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan
yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di
lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam
dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan
nilai-nilai yang menjadi landasan atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh
satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju,
pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi
peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan
terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah
menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi
kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut
tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan
asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk ke
indonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan
semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam
konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan
para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya
terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya
kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya
hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia
telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak
mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya
dizaman “Edan” sekarang ini manusia hidup dalam tingkat hedonisme yang sangat
tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana
kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu
contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja-
remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh
yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas
tidak sesuai dengan kebudayaan kita yaitu budaya Timur. Tidak ketinggalan gaya
rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi
orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi
bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya
barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia.
Masuknya
budaya asing di Indonesia memiliki dampak positif dan negative yaitu:
Dampak Positif
Ø Pola pikir dan sikap masyarakat yang berubah
seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi yang berkembang di Barat.
Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang sebelumnya berpikir
irasional
Ø Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dari barat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus
memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di kehidupan bermasyarakat.
Ø Perkembangan industri barat dalam memproduksi
berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih yang meningkatkan taraf
hifup masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Dampak Negatif
Selain dampak
positif,budaya barat juga berdampak negatif bagi kebudayaan Indonesia
Ø Banyaknya produk impor yang menjadikan produk
dalam negeri terpinggirkan.
Ø Adanya kesenjangan sosial di masyarakat.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individual atau sudah
tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat. Hal ini memacu adanya
individualisme.
Ø Berkembangnya gaya hidup ke barat-baratan,
menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan sudah hilangnya moral atau
perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan malah menjadikan
masyarakat menganut gaya hidup hedonis.
Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi
postif, maupun negatif. Mengatasi dampak pengaruh kebudayan asing
dibutuhkan dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat serta masyarakat itu
sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar tetap berada pada nilai luhur
bangsa Indonesia. Indonesia, masih terlalu
lemah dalam menyaring budaya asing yang masuk.
Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa, namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak
luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara
menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk
dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap
pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian
maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun
demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan
kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara
lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk
dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan bangsa
Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya
suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh
bangsa. Kebudayaan nasional juga merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai
budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing) , yang kemudian juga diterima
sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal yang penting adalah bahwa interaksi
budaya tersebut harus berjalan secara wajar dan alamiah, tanpa ada unsur
pemaksaan dan dominasi budaya daerah lainya. Dengan demikian kebudayaan
nasional tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan
menjadi kebanggaan Indonesia. bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan
Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku dan gaya
hidup bangsa Indonesia.
B.PENGERTIAN MASUKNYA BUDAYA
ASING KE INDONESIA
MASUKNYA BUDAYA ASING DI INDONESIA
Budaya
Indonesia adalah, seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka
tahun 1945.
Kebudayaan
didalam suatu Negara merupakan sebuah aset yang berharga dan dapat mencerminkan
jati diri dari Negara tersebut. Oleh karena itu, sudah semestinya kita sebagai
warga Negara Indonesia yang mencintai Tanah Air Indonesia bangga, dan menjaga
serta melestarikan budaya yang kita miliki ini.
Seiiring
berjalannya waktu, budaya Indonesia telah tercemar oleh budaya dari Negara
lain. Masuknya budaya asing ke Indonesia dapat dilihat dari hal kecil seperti,
cara berpakaian, yang dulunya masyarkat indonesia memakai pakaian tradisional,
yang kalau dalam tradisi Jawa, wanita memakai kebaya dengan sanggul
dirambutnya. Sedangkan pria, memakai beskep, dengan bawahan kain batik, serta
blangkon di kepalanya. Begitu juga di daerah lain, beragam pakaian tradisional
yang seharusnya kita lestarikan malah kita abaikan. Saat ini pakaian yang kita
kenakan sudah tercampur dengan budaya luar.
Kebanggaan
untuk mengenakan pakaian atau melakukan kebiasaan dalam budaya kita sepertinya
sudah luntur di dalam benak kita masing-masing. Bahkan kita justru malah bangga
dengan mengenakan pakaian Negara asing, melakukan kebiasaan yang dilakukan oleh
Negara lain agar dianggap lebih modern, atau agar lebih terlihat modis dan
gaul. Apakah untuk terlihat modis harus mengikuti budaya asing ? Apa kita lebih
bangga saat kita memakan keju daripada singkong ?
Kebanyakan dari kita menganggap apabila kita
memakai kebaya atau baju tradisional lain, membuat kita terlihat jadul atau
kuno. Begitu juga dalam masalah singkong dan keju. Keju lebih dianggap mewah dimata
orang banyak. Di zaman globalisasi ini, dimana tekhnologi semakin maju dan
berkembang, berbagai macam cara dapat dilakukan agar kita lebih percaya diri
dengan bergaya tradisional tetapi diberi aksen agar dapat lebih terlihat
modern. Seperti yang sudah dilakukan oleh banyak orang yaitu membuat pakaian
modern dengan motif dan bahan batik, membuat makanan seperti steak, ham burger,
dengan mengganti daging menjadi tempe. Upaya tersebut tidaklah salah, malah
justru dapat memberikan rasa percaya diri bagi mereka untuk
menggunakan
atau memakan - makanan yang asli berasal dari Negara kita sendiri. Disamping
itu upaya tersebut dikarenakan seiring kemajuan zaman, karena tidak haruslah
juga kalau kita benar – benar mengikuti secara murni yang kita kenakan dulu. Yang
lebih penting adalah unsur kebudayaan dari Negara kita ini masih terlihat dan
masih sangat kental.
Kurangnya
kesadaran masyarakat, minimnya komunikasi budaya, dan kurangnya pembelajaran
budaya adalah alasan mengapa warga Negara Indonesia kurang menghargai budayanya
sendiri. Apabila hal ini tidak dirubah budaya kita akan mudah dicuri oleh
Negara lain karena penjagaan dan pelestariannya tidak dilakukan dengan baik.
Melihat
kejadian yang sudah – sudah yaitu saat Malaysia telah banyak mengakui budaya
yang kita miliki seperti batik yang mereka akui itu adalah pakaian tradisional
yang berasal dari negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya berasal dari Jawa
Timur, dengan mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah kesnian yang berasal
dari negaranya, begitu juga dengan alat musik angklung, lagu rasa sayange,
bahkan rendang sampai mereka akui adalah makanan yang berasal dari Negara
mereka.
Reaksi
yang timbul dari masyarakat sangat keras. Mereka tidak terima budayanya
dirampas oleh Negara lain. Sampai – sampai kebencian merasuki masyarakat
Indonesia terhadap Negara Malaysia.
Masuknya
budaya asing di Indonesia seharusnya tidak menimbulkan hal negatif, apabila
kita semua bisa membedakan baik buruknya dampak yang akan terjadi dari apa yang
kita lakukan. Perubahan sekecil apapun dapat berdampak baik apabila perubahan
itu baik, dan sebaliknya akan berdampak buruk apabila perubahan yang dilakukan
adalah hal buruk.
BAB III
A.KESIMPULAN
Seiring dengan kemajuan dalam
berbagai bidang/sektor yang sudah menjamur diwilayah khususnya Indonesia,
banyak masuknya budaya asing yang datang ke indonesia maka persaingan pun akan
menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh sebuah wilayah untuk mewujudkan
suatu budaya yang asli dari tanah air kita ini.
Oleh
karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya-upaya yang akan
menjadi sasaran atau pedoman dalam peningkatan mutu dan sekaligus dapat
berpengaruh terhadap kelancaran suatu kebudayaan Beberapa hal tersebut diantaranya yaitu:
1.
Adanya dasar hukum
yang menjadi landasan dalam mewujudkan suatu program kebudayaan
2.
Tersedianya sumber daya manusia(SDM) yang berkualitas
dan sumber daya alam(SDA) yang memadai guna lancarnya suatu budaya
3. Harus
memperhatikan arah/sasaran dan tujuan yang akan dicapai.
4. Kehidupan
berpolitik.
diantaranya yaitu:
diantaranya yaitu:
·
Demokrasi pancasila dan Partisipasi masyarakat
·
Kehidupan
konstitusional Baik :
•
Demokrasi
•
Hukum
•
Kepemimpinan
nasional
•
Fungsi
lembaga tinggi negara
•
Dan
lembaga-lembaga tinggi negara
5.
Hak dan kewajiban wewenang dan tanggung jawab sebagai
warga negara Indonesia.
B.SARAN
Dari
kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberikan saran antara lain:
- Pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan suatu kebudayaan perlu memperhatikan hubungan antarsusunan pemerintahan dan antarpemerintah daerah, potensi dan keanekaragaman daerah.
- Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab tetap dijadikan acuan dengan meletakkan pelaksanaan budaya yang baik pada tingkat daerah yang paling dekat dengan masyarakat.
- Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah juga perlu diupayakan. Kesempatan yang seluas-luasnya perlu diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dan mengambil peran. Masyarakat dapat memberikan kritik dan koreksi membangun atas kebijakan dan tindakan aparat pemerintah yang merugikan masyarakat dalam pelaksanaan kebudayaan . Karena pada dasarnya Otonomi Daerah ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat juga perlu bertindak aktif dan berperan serta dalam rangka menyukseskan pelaksanaan kebudayaan
Pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pelaksanaan kebudayaan sebaiknya membuang jauh-jauh egonya untuk
kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompoknya dan lebih mengedepankan
kepentingan masyarakat. Pihak-pihak tersebut seharusnya tidak bertindak egois
dan melaksanakan fungsi serta kewajibannya dengan baik.
C.DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah
serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan
Penyusunan Perhitungan APBD.
Kristiadi, J.B., 2006, “Preface”, Budget
Performance: Capacity Building for Effective Public Finance, Departemen
Keuangan RI, Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und
Entwicklung, GTZ, InWEnt, dan PPE-FE-UGM.
Pakpahan, Arlen T., 2006, “Local Financial and
Business Climate”, Budget Accountability, Reporting, and Auditing, Departemen
Keuangan RI, Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und
Entwicklung, GTZ, InWEnt, dan PPE-FE-UGM, 8-11 Mei 2006, Yogyakarta.
Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Universitas Gadjah
Mada, 2005, “Strengthening Core Local Government Competencies”, Modul
Pelatihan.
Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 2006,
“District and Provincial Economic Development Training”, Modul Pelatihan.Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen
Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hollands Roy, (1983). Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga
Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.
Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
Sinaga, M. et al. (2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga
Suryabrata, S. (2002). Metodologi Penelitian Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Suherman, E. et al (2001). Common Textbook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica UPI
Surya, Y. (2006). Matematika itu Asyik 5A. PT. Arman Delta Selaras.
Wijaya, C. dan Rusyan, T. (1992). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
0 comments:
Post a Comment